Pages

Subscribe:

Kamis, 30 Mei 2013

Koki Jamuan Makan Yang Artistik



watermelon carving 01
Hal apa yang lebih menyejukkan di musim panas dibandingkan rasa manis dari semangka? Bahkan melihat salah satu saja tampaknya dapat menawarkan sedikit rasa lega dari panas yang terik. Karena ada sesuatu yang menyenangkan dari bentuk bulat sederhana dari buah satu ini.
Namun, serahkan saja kepada koki Takashi Ito untuk membuat seni memotong-motong buah ini terlihat selangkah lebih maju. Setelah beres dikerjakan, hasilnya adalah sebuah karya seni yang rumit.
Sebagai pengawas dapur perjamuan di Grand Prince Hotel Takanawadi Minato Ward di Tokyo, tangan Ito biasanya penuh menyiapkan hors d’oeuvres untuk ratusan, bahkan ribuan tamu dalam satu waktu.
Sangat berbada antara hanya menaruh semangka tersebut dalam potongan kotak biasa dalam sebuah piring dengan menyajikannya dengan wajah seorang presiden perusahaan dan pasangan yang menikah dengan menggunakan kulit semangka tersebut.
watermelon carving 02Ito telah mengerjakan seni ukiran kulit semangka itu sejak bertahun-tahun lamanya. Ia telah mengerti bagaimana membuat kemiripan dengan wajah seseorang, dan bagaimana perbedaan selera antara pria dan wanita. “Pria dan wanita memiliki selera yang berbeda. Seorang wanita akan merasa tidak nyaman jika apa yang kuukir tampak terlalu nyata. Salah satu alasannya adalah bahwa kulit semangka berwarna hijau, dan hal itu membuat orang terlihat seperti alien. Jadi aku harus berhati-hati untuk membuat desainku terlihat lebih jenaka, lebih mirip anime. Pria, di sisi lain, ingin terlihat senyata mungkin.”
“Bergidik” dan “kejutan budaya” adalah bagaimana Ito menggambarkan perasaannya saat pertama kali mengenal seni ukiran semangka di sebuah pameran masakan Thailand yang diadakan di Tokyo. Saat itu juga ia membulatkan tekad untuk membeli melon sendiri dan mencoba berkreasi dengannya. Itu adalah 10 tahun yang lalu. Sejak saat itu Ito terus mengembangkan tekniknya yang unik dari sebuah seni yang ia temukan di Thailand – tempat di mana seni ukiran buah-buahan telah ada sejak lebih dari 700 tahun silam.
“Koki Thailand biasanya lebih memilih untuk bekerja di bulatannya, namun aku membatasi diri ke daerah pusat sebesar 250 milimeter, tapi itu memang membawa kesulitan tersendiri,” kata Ito, yang menghitung manga dan ukiyo-e di antara hal-hal yang memengaruhi karyanya.“Melon adalah sebuah bola dunia, jadi seperti peta proyeksi Mercator, Anda harus mengantisipasi distorsi di kutub.”
Melon pilihan Ito berasal dari Prefektur Kumamoto, atau dari Prefektur Okinawa dan Hokkaido ketika mereka tidak tersedia di Kumamoto. Ia membatasi sesi ukiran yang ia kerjakan ke dalam satu blok dari satu hingga tiga jam, lewat dari situ konsentrasinya akan terputus-putus. Untuk kreasi yang paling rumit ia pertama akan berlatih pada lobak daikon.
Semangka, seperti yang telah dipelajari oleh Ito, adalah buah yang sangat sempurna untuk sebuah ruang perjamuan, dilihat dari besar, warna dan ketahanannya. Jika didinginkan dengan baik, ukiran semangka akan dapat bertahan selama seminggu.
watermelon carving 03
Dibandingkan dengan ukiran bunga dari sebuah wortel misalnya, yang sulit untuk dinikmati keindahannya dari kejauhan, buah semangka dapat menarik perhatian kita dari ujung ruangan sekalipun. Mereka dapat mengundang kita untuk mendekatinya, dan saat kita telah dekat kita akan merasa terkejut sekaligus takjub melihat karya seni yang terukir di tubuhnya.
“Saat aku baru mulai, aku tidak menyangka aku akan mengukir ratusan buah semangka,” kata Ito. “Saat dipikir lagi, di situlah nilai yang paling penting. Tidak peduli seberapa berbakat atau terampilnya Anda, tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak terus maju.”


sumber : www.japanesestation.com
Read More..

30% Pengusaha Jepang Bawa Sendiri Bekal Makan Mereka Saat Bekerja



Sebagian orang gemar membawa bekal makan mereka ke kantor atau sekolah, sedangkan sebagian lainnya lebih memilih untuk makan di kantin kantor/sekolah atau restoran terdekat.
Kini ada tren baru di kalangan pengusaha Jepang. Sebuah perusahaan asuransi jiwa di Jepang mengadakan sebuah survei mengenai tren makan siang pengusaha, yang disebarkan ke 5.652 orang pengusaha berusia antara 20-an hingga 30-an. Hasilnya adalah bahwa 32, 3% pengusaha pria dan 39,5% pengusaha wanita membawa bekal makan mereka sendiri ke tempat kerja. Ini berarti 1 dari 3 pengusaha memilih bekal makan.
Selebihnya, untuk pria, 20,5% biasa membeli makan di kantin, 18,3% membeli di toko terdekat dan 11,9% memilih untuk makan di luar kantor mereka. Sementara untuk wanita, 12,9% membeli bekal makan di toko, 10,8% memilih untuk pulang ke rumah (!), 10,0% menikmati makan di luar dan hanya 7,8% yang makan di kantin kantor.
Hal yang mengejutkan adalah bahwa sebagian pengusaha wanita memilih untuk pulang ke rumah untuk menikmati makan siang mereka! Hal itu mungkin saja bila kantor mereka berada dekat dari tempat tinggal mereka, namun ini pun berarti mereka harus menyiapkan makan siang dan hal itu cukup menyita waktu. Belum lagi rasa ingin bersantai setelah makan yang mungkin timbul jika kita memilih untuk makan siang di rumah.
Survei itu juga melihat berapa besar uang yang dihabiskan oleh para pengusaha tersebut untuk makan siang mereka. Dan antara pria dan wanita jawaban yang paling umum adalah 500 yen (pria : 27,7%, wanita : 29,1%), yang merupakan harga yang tidak mahal sama sekali. Jawaban paling populer kedua untuk pria adalah 300 yen (11,0%) sementara jawaban kedua untuk wanita adalah 1000 yen (14,9%). Terlihat di sini terdapat sebuah gap yang jelas antara wanita dan pria.
Normalnya, jika kita makan siang di sebuah restoran yang cukup bagus atau kita memilih menu makan siang dengan harga yang telah ditetapkan, kita akan menghabiskan sekitar 1000 yen. Namun makanan seharga 5000 yen mungkin adalah semangkuk ramen, sementara dengan 300 yen kita akan mendapatkan semacam beef teriyaki. Perbedaan ini mungkin dikarenakan para pria Jepang lebih senang menghabiskan uangnya untuk membeli berbagai majalah.

sumber : www.japanesestation.com
Read More..

Rabu, 29 Mei 2013

Peneliti Di Universitas Osaka Ciptakan ‘Kertas Surya’ Yang Memroduksi Energi



solar-paper
Dalam sebuah berita yang dimuat di Gizmodo Japan, para pemecah masalah yang kreatif di Universitas Osaka Jepang mengumumkan bahwa mereka telah merekayasa suatu jenis “kertas” baru yang benar-benar dapat menghasilkan dan menyimpan energi dari sinar matahari.
Mereka yang peduli terhadap kondisi Bumi saat ini tentunya selalu mencari cara untuk mengurangi jejak karbon yang sebagian besar dihasilkan oleh alat-alat elektronik yang tiap hari kita pakai. Saat raksasa elektronik Sharp mengumumkan panel solar (surya) semi-transparan ciptaan mereka yang suatu saat bakal mengubah jendela-jendela rumah kita menjadi lahan penyerap energi dari sinar matahari, semua orang merasa sangat bersemangat. Namun berita dari Universitas Osaka ini benar-benar membuat kita terhentak kagum.
Pertama dari jenisnya, “kertas pemroduksi energi surya” ini adalah sebuah bahan transparan yang terbuat dari serat kertas dan “kabel nano” perak serta konduktor tidak terlihat yang terdapat di permukaannya. Panel surya yang sangat kecil itu dikatakan bersifat sangat kuat dan fleksibel selain menjadi salah satu dari penghasil energi berbasis energi surya paling efisien hingga saat ini. Dan karena bahan itu terbuat dari bahan-bahan alami, saat masa pakainya telah berakhir, kertas itu dapat dibuang dengan mudah dan aman.
Sumber daya revolusioner ini saat ini dijadwalkan untuk diproduksi secara penuh untuk penggunaan praktis dalam waktu tiga tahun ke depan.
Kita telah lama mengetahui bahwa pohon sangatlah penting bagi kelangsungan hidup planet kita, namun kita benar-benar tidak mengetahui bahwa suatu hari nanti mereka dapat menolong kita memroduksi energi yang aman dan bersih.

sumber : www.japanesestation.com
Read More..

Selasa, 28 Mei 2013

1 Dari 3 Pria Muda di Jepang Merasa Tidak Dapat Menikah



Satu dari tiga pria Jepang berusia 20-an berpikir bahwa mereka tidak mungkin bisa menikah, meskipun mereka tetap ingin melakukannya, dengan sekitar 60 persen menyatakan ketidakamanan ekonomi sebagai alasan utama, seperti yang diungkapkan oleh sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan asuransi jiwa.
Survei yang dilakukan oleh perusahaan Lifenet Insurance Co. yang berbasis di kota Tokyo ini juga mengungkapkan banyaknya responden yang bersedia untuk mengambil peran aktif dalam hal membesarkan anak.
Ekonomi yang lebih baik dapat mendorong lebih banyak orang untuk menikah, sehingga membantu meningkatkan jumlah anak-anak di negeri ini, seperti yang dikatakan oleh seorang pejabat dari perusahaan itu.
Polling tersebut dilakukan di Internet pada bulan September dan diikuti oleh 450 orang pria berusia 20-an.
Saat ditanya apakah mereka pikir mereka dapat menikah, hanya 27,8 persen yang mengatakan bahwa mereka ingin menikah dan bisa menikah, sementara 35,3 persen mengatakan bahwa mereka tidak ingin menikah.
Proporsi responden yang takut tidak mampu untuk menikah meskipun memiliki keinginan untuk melakukannya mencapai 36,9 persen. Alasan teratas adalah ketidakamanan ekonomi, sebanyak 60,8 persen, dibandingkan dengan 48,2 persen yang mengatakan alasan mereka tidak dapat menikah adalah karena tidak populer dengan wanita.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 87,8 persen dari seluruh responden ingin aktif terlibat dalam hal membesarkan anak. Namun 74,9 persen mengatakan mereka khawatir apakah mereka dapat menghasilkan cukup uang untuk menutupi biaya dalam membesarkan anak seperti biaya pendidikan dan juga biaya hidup bagi anak-anak mereka.
Sebanyak 82,4 persen merasa belum pasti dengan masa depan mereka, namun 89,6 persen mengatakan mereka tidak mengambil langkah-langkah tertentu seperti menabung untuk meredakan kegelisahan mereka.

sumber : www.japanesestation.com
Read More..

Malas Mengurus Hewan Peliharaan? Mari Memelihara Robot Ikan Saja



Merawat hewan peliharaan adalah suatu pekerjaan yang sulit. Kita harus selalu ingat kapan waktu memberinya makan, membersihkannya, dan setidaknya, mengingat keberadaannya. Bahkan hewan yang paling mudah dipelihara, ikan misalnya, akan berubah menjadi beban berat jika kita lupa untuk membersihkan akuarium tempatnya hidup hingga airnya menghijau dan berlumut membuat ikan peliharaan kita tidak lagi dapat berenang dengan bebas.
Pecinta hewan yang malas, berbahagialah! Akhirnya, ada “hewan peliharaan” yang bisa sedikit kita lupakan tanpa perlu menanggung konsekuensinya. Perkenalkan Robo Fish, hewan peliharaan generasi baru. Diciptakan di Jepang oleh perusahaan mainan Takara Tomy A.R.T.S., robot ikan kecil ini dibuat untuk menyerupai aslinya. Kita memang masih melihat celah kecil dimana sendi ekor bertemu dengan tubuh, namun gerakan ikan robot ini sangat realistis. Mereka bahkan terlihat seolah-olah mereka sedang mencari dan makan makanan mereka, bergerak naik dan turun ke dasar akuarium.
Kita bahkan dapat membeli ikan-ikan tersebut di Amazon Japan dengan harga 2.900 yen (sekitar 37 dolar) per ikan.


sumber : www.japanesestation.com
Read More..

Auto Mee S: Robot Mungil Pembersih Layar



130524 automees1
Produsen mainan asal Jepang, Takara Tomy, telah merilis sebuahgadget yang sangat menarik: sebuah robot mungil bernama Auto Mee S yang didesain untuk membersihkan layar tablet maupun smartphone-mu!
Si robot pembersih, yang lebih terlihat seperti mainan dibandingkan perangkat canggih, beroperasi dengan satu baterai dan datang dengan berbagai warna, termasuk oranye, putih, pink, dan biru. Auto Mee S bekerja dengan cara yang sama dengan Roomba vacuum cleaner. Selama ia bergerak, ia akan mendeteksi ujung layar dan terus membersihkan layar tanpa terjatuh.
130524 automees3
Menurut pembuatnya, Auto Mee S akan membersihkan layarsmartphone-mu dalam empat menit dan sebuah tablet dalam delapan menit.
Di Jepang, Auto Mee S telah dirilis pada 28 Maret 2013 dengan harga 1.575 yen, atau sekitar 152 ribu rupiah.

sumber : www.japanesestation.com
Read More..

Sumber Air Awet Muda Terdapat di Jepang?



139528 ryujin-onsen
Karena lokasinya yang terletak pada Cincin Api Pasifik, Jepang memiliki banyak onsen (sumber air panas alami). Komposisi mineral dari tiap onsen bervariasi dan dipercaya dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Salah satu onsen yang bernama Ryujin (yang berarti Dewa Naga) juga dikenal sebagai bijin no yu atau “sumber air panas wanita cantik.” Ryujin disebut-sebut sebagai sumber air panas yang dapat mempercantik dan airnya dikatakan dapat melembabkan kulit. Meskipun telah dipercaya selama ratusan tahun, beberapa manfaatnya masih diragukan. Namun, sebuah studi baru-baru ini mengatakan bahwa air di Ryujin Onsen mungkin memiliki kemampuan untuk mempercantik.
Peneliti dari Wakayama Medical University dan beberapa perwakilan dari perusahaan garam mandi tersohor melaksanakan studi ini pada November tahun lalu dengan 12 partisipan pria dan wanita dari usia 30 hingga 50 tahun. Partisipan merendam tangan mereka selama lima menit pada air yang memiliki alkalinitas sama dengan air di Ryuji Onsen. Lalu ilmuwan mengukur kelembaban tangan dan menemukan bahwa setelah merendamnya dalam air tersebut, kulit menjadi tiga kali lebih lembab. Ilmuwan masih belum yakin apakah peningkatan kelembaban disebabkan oleh tingginya kadar sodium bikarbonat dalam air Ryuji Onsen. Mereka berencana untuk melanjutkan penelitian dan mengungkapkan hasilnya pada konferensi Japanese Society of Balneology, Climatology, and Physical Medicine di Beppu Onsen, Prefektur Ooita.
Di samping keberadaan air yang dapat mempercantik, Jepang juga memiliki angka harapan hidup tertinggi di dunia.

sumber : www.japanesestation.com
Read More..